
“Nguuung!”
Din.. din!
“WOI!”
(Demikianlah dialog singkat di jalanan Jakarta yang padat)
—
Kita hampir tak bisa menghindari macet di Jakarta. Apalagi di sekitar Jakarta Pusat, salah satu area ibukota yang terpadat. Terkadang, di tengah perjalanan kita perlu rehat sekejap. Kita perlu tempat nongkrong. Lebih asyik lagi kalau bisa menyesap kopi.
Ada nggak tempat nongkrong di Jakarta yang asyik? Yang bisa ngopi enak juga?
Inilah pertanyaan yang sering saya ajukan ke diri saya sendiri, hahaha.
Saat itu, saya berada di tengah kepadatan Gambir.
Untuk mencapai daerah selatan Jakarta, saya punya waktu senggang sekitar satu jam. Nah, pertanyaan “tempat nongkrong di jakarta” menjadi sangat relevan. Tentunya, tempat ini harus punya kopi andalan juga.
Putar otak sedikit, saya jadi ingat Instagram. Karena saya pernah bikin list pengguna media sosial visual yang terkait kopi, maka daftar tersebut saya cermati lagi satu-satu. Dari satu akun Instagram ke akun lain, akhirnya saya menclok ke Watt Coffe.
Tempat nongkrong di Jakarta ini baru. Kabarnya Watt Coffee anyar diluncurkan awal tahun 2015 ini.
Segar dan nyaman
Kendaraan langsung saya pacu ke bilangan Kwitang. Watt Coffee, si tempat nongkrong di Jakarta yang saya tuju berada di sana.
Sekali lewat, ternyata tempatnya agak tersembunyi. Plang penunjuk hampir tertutup sebuah proyek apartemen yang berlokasi sama. Jadi jika Anda menuju ke Watt Coffee, jangan lupa pasang mata yang awas!
Dari tempat parkir ke ruang Watt Coffee, kita akan takjub dengan berkurangnya bising Jakarta. Deru knalpot menyusut drastis saat kita menyusuri patio, yang lengkap dengan bangku-bangku dan payung-payung teduh.
Di dalam kedai, suara mobil dan motor menghilang. Kontras sekali.
Saat kita menghadap dapur saji, atmosfer yang segar dan nyaman segera meretas.
Untunglah. Watt Coffee, sebagai tempat nongkrong di Jakarta, terletak menjorok ke dalam. Interior yang redup, suhu yang sejuk, membuat kedai ini bertambah nyaman. Bebas asap rokok pula! Ini cocok dengan preferensi saya untuk menikmati kopi enak. Ajib!
Cappuccino dan kopi asli Indonesia
Saya langsung memesan secangkir cappuccino.
Tak sampai 10 menit, pesanan pun datang. Cappuccino di Watt Coffee datang dengan tampilan standar dan kompak–lengkap dengan sendok besi.
Seduhan ini me-refill sendi-sendi syaraf saya yang haus kafein. Anda bisa bayangkan sendiri klimaks dari jalanan macet menuju sruputan creamy cappuccino di ruangan yang nyaman.
Watt Coffee juga menyediakan kopi asli Indonesia. Mereka memajang hasil sangrai dari Tanamera, gerai yang sedang naik daun di Jakarta.
Sayangnya, seduh manual hanya tersedia terbatas. Penjaga dapur saji kala itu, Reza dan Q, dengan ramah menjelaskan kalau ramuan kopi manual tersedia by request.
“Kita belum belajar, Mas–hehehehe”.
Ah, saya hargai kejujuranmu, Mas-mas.
Menu Watt Coffee sungguh cocok untuk tempat nongkrong di Jakarta. Lengkap: kopi ada, makanan ringan dan agak berat pun tersedia.
Tempat nongkrong di Jakarta yang ajib
Tak terasa, empat puluh menit berlalu. Obrolan santai dengan Reza dan Q telah menyusutkan waktu senggang saya. Cappuccino pun sudah tandas.
Semilir angin dan kenyamanan kedai ini masih terasa saat saya mengetikkan kata-kata ini. Maka dari itu, saya nobatkan Watt Coffee sebagai tempat nongkrong di Jakarta yang ajib! Silakan Anda coba sendiri. Tempatnya sungguh teduh di tengah hiruk pikuk Jakarta Pusat.
Bonus: saya harus membawa oleh-oleh dari tempat nongkrong yang ajib ini. Lagi pula, ada sangraian Tanamera yang jelas tak kalah ajib. Bonus dari bonus, kopi yang saya bawa ini ternyata salah satu yang unik. Sangat unik, malah.
Nah, untuk cerita oleh-oleh kopi ini bisa jadi satu artikel tersendiri 🙂
Jadi tunggu kelanjutannya ya!
Cappuccino di Watt Coffee
Harga: Rp 30.000
Watt Coffee
Jalan Kwitang raya No.14, Jakarta Pusat 10460 (peta)
Twitter: @watt_coffee | Instagram: wattcoffee
=====
Baca sebelumnya: Bekasi Menyimpan Kopi Suci: Juria
Baca sesudahnya: Bengkulu Punya Surga Kopi, Tapi…
at 18:47
Untuk ketersedian internet, apakah ada?
at 18:35
link peta ndak bisa dibuka. page cant be found, it says.
at 21:07
Sudah diperbaiki Mas/Mbak NDR. Thanks atas inputnya!