
Hidup di hunian vertikal bukan hal baru bagi penduduk Jakarta. Namun, ngopi yang enak di hunian vertikal bisa jadi.
Boleh percaya boleh tidak: apartemen mana yang punya tempat ngopi yang enak? Banyak apartemen di Jakarta, dan kedai kopi yang muncul sering kali di bawah standar. Kopinya tak bermutu, pelayanan asal-asalan, pun tempatnya dibuat tak nyaman.
Karena ada ratusan, mungkin ribuan keluarga yang bisa jadi pangsa pasar empuk di sebuah kawasan apartemen.
Jadi mungkin, usaha kopi di kawasan hunian vertikal amat menguntungkan. Apalagi kelas menengah (ngehe) terkadang punya anggaran berlebih untuk nongkrong.
Dan kembali lagi ke pertanyaan di atas: apartemen mana yang punya tempat ngopi yang enak?
Mana coba? Hayo! Kasih lima tempat!
Kalau tak bisa segera kasih lima rekomendasi, saya berikan satu. Namanya Ruang Ke-3.
Mari kita ngopi di apartemen!
Di bilangan Kebagusan–dekat Tanjung Barat, berdirilah menara-menara untuk tempat tinggal kaum perkotaan. Kompleknya diberi tajuk “Kebagusan City”. Di sanalah kedai mungil Ruang Ke-3 menggelar lapaknya.
Sandy dan Iwan, dua barista di sana sudah terbiasa melayani pelanggan. Mulai dari pemilik apartemen, ibu-ibu muda yang ingin ngopi pascaberenang di kolam hunian, atau sekadar pengunjung gelap macam saya.
Saat itu hanya ada dua grup pelanggan di Ruang Ke-3, saya di dalam dan sekelompok anak muda di luar. Lapak ngopi ini bisa menampung sekitar 20-an orang. Interiornya bersahaja, temaram dan terkesan sejuk.
Saya rasa penghuni apartemen Kebagusan City harus bersyukur saat pulang dari kerja. Anda punya tempat ngopi asyik macam Ruang Ke-3. Dan jika kita lihat koleksi kopi dan “kedalaman” seduhan mereka, aih… rasa syukur penghuni harus dikali dua!
Sekali lagi, yang bukan penghuni pun bisa ngopi di sana. Jadi jangan khawatir. Rasa syukur tersebut pun bisa kita rebut! :p
Inilah salah satu lapak ngopi di apartemen yang niat: kopinya punya standar tinggi, pelayanan oke, tempat asyik.
Lagi, ngopi Solok (plus masih haus: cappuccino)
Di meja seduh, Sandy dan Iwan menyajikan kopi arabica Solok dengan metode aeropress. Rasa manis, rempah, badan kopi yang ringan serta sisa rasa coklat langsung menyertai. Tak sampai lima menit, gelas hasil seduh Ruang Ke-3 pun licin.
Biji kopi sangrai mereka terjamin segar. Mesin Wiliam Edison W600 berwarna jingga terlihat mencolok di dekat pintu. Ruang Ke-3 merendang sendiri beras kopi mereka. Jadi jangan takut: pengalaman kopi Anda di sini terjamin refreshing.
Penasaran dengan seduhan ala Italia? Mesin espresso juga tersedia di kedai milik Reza Ramadhansyah Daryan ini. Campuran biji kopi sangrai khusus untuk espressonya: resep rahasia.
Versi pesanan saya adalah cappuccino dengan gelas mini. Disajikan tanpa gula dan tanpa tedeng aling-aling: latte art seadanya (hahaha!)–espresso, susu dan busa ini cukup nendang, dengan rasa bagai krim di mulut tambah sedikit manis.
Haus pun hilang. Kopinya oke! (((HAUS)))
Nah, jika sempat, ngopilah di apartemen Kebagusan City. Ruang Ke-3 bisa jadi tempat pilihan untuk ngopi di apartemen. Kapan lagi bisa ngopi-ngopi enak–plus ngeceng mas-mbak apartemen? (halah).
Yang saya penasaran: apakah Ruang Ke-3 menyediakan layanan pesan antar ke hunian apartemen?
Aeropress dan Cappuccino di Ruang Ke-3
Harga: Rp 20.000 dan Rp 24.000
Ruang Ke-3 Specialty Coffee Artisans
Apartment Kebagusan City, Tower A, Unit 1KA-25 (peta)
=====
Baca sebelumnya: Grinder Kopi, Investasi Ngopi Nomor Satu
Atau: Secangkir Kopi Kelas Dunia Seharga Rp 10.000
Berikan Komentar Anda