
Sudah lama saya menantikan kedai kopi yang serius di Mampang. Dan akhirnya, doa saya dikabulkan.
Terima kasih Ya Allah.
UPDATE (20 Juni 2015):
Wisang Kopi pindah ke Jl H. Abdul Majid No. 67 Jakarta (Kontak: Cubung, WhatsApp di +62 8788 5944 244)
Wisang Kopi
Adalah sebuah kedai kopi nan mungil, yang akhirnya berdiri di bilangan Mampang 8. Jika Anda beringsut dari arah Kuningan ke selatan, belok kirilah setelah pom bensin Mampang. Telusuri Jl Mampang Prapatan 8 hingga ujung. Wisang Kopi akan berada di sebelah kanan Anda.
Kedai kopi ini sangat sederhana. Intinya cuma satu, kopi.
Jangan khawatir. Minuman selain kopi dan makanan ringan pun ada.
Kehadiran kedai ini menambah koleksi tempat ngopi yang serius. Sangat serius malah. Dan sekaligus mempromosikan kopi Indonesia yang enak.
Wisang Kopi juga mengkhususkan pada kopi dengan metode seduh manual. Alamak.
Kopi Gayo Sara Waloh
Sore itu saya beruntung.
Wisang Kopi sedang menyeduh kopi Gayo Sara Waloh. Kopi ini merupakan hasil ketekunan luar biasa para petani Pantan Musara, Aceh Tengah.
Gosipnya, produksi kopi Gayo Sara Waloh ini masih terbatas.
Gosipnya lagi, kopi Gayo Sara Waloh ini rasanya sungguh nikmat. Berbeda dengan karakter kopi Gayo pada umumnya.
Ditilik dari daerah asalnya, Pantan Musara memang cukup tinggi (sekitar 1550 m di atas permukaan laut). Dalam teori, ini jelas lokasi bagus untuk produksi kopi enak.
Makanya banyak yang penasaran.
Aeropress dengan perkolasi
Cubung Hanito adalah pria yang bertanggung jawab atas berdirinya Wisang Kopi. Pria muda ini tegap berdiri di singgasana meja saji, siap menanti pesanan Anda.
Saya kembali beruntung. Mas Cubung ini ramah sekali. Ia pun pintar memberi rekomendasi kopi nikmat untuk pelanggan.
Dan muncullah bintang tamu kita, kopi Gayo Sara Waloh.
Ia wangi. Ia manis. Ia siap diseduh.
Cubung baru saja menggelar acara menyeduh dengan metode aeropress. Ilmu yang ia dapat langsung dirapal ke seduhan kopi Gayo Sara Waloh sore itu.
Hasilnya?
.
..
…
Enaaaak!
Dan segaaar!
Selain terasa manis, kopi Gayo Sara Waloh juga mengeluarkan keasaman yang cerah seperti buah jeruk. Beda sekali dengan kopi Gayo pada umumya.
Intensitas rasa-rasa ini juga sangat penuh di mulut. “Ini karena seduhan aeropress. Nah, ekstraksinya kita modifikasi–pakai perkolasi,” terang Cubung.
Ia memang menetes-netes kopi dengan pelan. Lalu, ekstraksi kopi melewati kertas filter secara perlahan.
Memang waktu yang dibutuhkan jadi lama.
Tapi semua itu terbayar. Aroma bunga dan rempah-rempah bahkan meruak malu-malu.
Jika Anda ngantor, kesasar, atau kebetulan sedang berada di Mampang, berangkatlah ke Wisang Kopi.
Di sana ada kopi enak. Titik.
Harga pun bersahabat. Amat sangat bersahabat.
—-
Kopi Gayo Sara Waloh di Wisang Kopi
Harga: Rp 16.000 (aeropress)
Wisang Kopi
Jl H. Abdul Majid No. 67 Jakarta (peta)
Telepon: 0878-8594-4244 (Cubung)
Jam buka (Senin-Sabtu): 16:00-00:00
Berikan Komentar Anda